Assalamu'alaikum

Semoga apa apa yang telah tertulis bisa menjadikan bahan renungan dan bahan pijakan bagi saya tuk bisa berubah menuju yang lebih baik

Minggu, 21 Maret 2010

mengeluh,menyerah n bangkit


Saya suka sekali kata bijak satu ini, karena sering mengalaminya sendiri juga dan teman ternyata memang bisa berpengaruh sangat besar. Berikut ini kalimat mutiaranya:

Dalam kehidupan, manusia terkadang mudah mengeluh dan menyerah pada keadaan. Tapi dengan dorongan orang-orang yang kita cintai disekitar kita, semangat kita akan bangkit kembali dan meraih kemenangan.
Jadi, jika Anda sedang down maka gunakanlah teman dan mintalah orang-orang dekat untuk memberi motivasi dan dorongan kepada Anda. Sebaliknya jika Anda merasakan teman atau orang dekat Anda sedang mengalami hal itu, maka pastikan Anda memberikan suatu kontribusi. Kontribusi banyak sekali bentuknya termasuk memotivasi dan mendorong mereka untuk bangkit adalah kontribusi yang luar biasa harganya.
kadang kita melihat n menilai kalau kuantitas teman itu bisa buat kita bangga..padahal kualitas temanlah yang amat berarti buat kita... saling memberi motivasi tanpa ada niat tuk mengurui.... kita beri dia masukan,dan biarkan dia berpikir dengan jernih apa apa yang akan dia ambil sebagai sebuah keputusan.cobalah tuk belajar dari satu kisah dibawah ini.....

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuat batu HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati
kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar